Sabtu, 13 April 2013

LAPAROSKOPI


PENGERTIAN
Laparoskopi adalah suatu teknik operasi yang menggunakan alat-alat berdiameter 5 hingga 12 mm untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan prosedur bedah di dalam rongga perut. Untuk melihat organ di dalam perut tersebut digunakan kamera yang juga berukuran mini dengan terlebih dahulu dimasukkan gas untuk membuat ruangan di rongga perut lebih luas. Dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat layar monitor dan mengoperasikan alat-alat tersebut dengan kedua tangannya.

 TUJUAN
       Mendiagnosis adanya kelainan (laparoskopi diagnostik)
      Diagnosis: untuk melihat adanya kelainan pada kasus infertilitas ( susah punya anak)
       Tindakan operasi tertentu ( laparoskopi operatif)
masalah yang dapat ditangani dengan teknik ini misalnya :
Ø  mioma uteri
Ø  tumor ovarium
Ø  nyeri haid
Ø  Endometriosis
Ø  Adenomiosis
Ø  Infertilitas
Ø  sterilisasi tuba
Ø  memperbaiki perlengketan saluran tuba
Ø  melepaskan perlengketan organ genitalia
Ø  kehamilan di luar kandungan
Ø  pengangkatan rahim

Persiapan laparoskopi
       Pasien di rawat minimal 12 jam pra-operasi dengan membawa hasil pemeriksaan laboratorium
       Puasa selama 8 jam sebelum tindakan operasi
       Kulit bagian pusar di bersihkan dan di tutup dengan kain kassa yang telah di bahasi dengan alkohol
       Di lakukan pengosongan usus besar untuk membuang sisa-sisa kotoran
       Di berikan obat pencahar, premedikasi , antibiotik profilaksis 

PROSEDUR LAPAROSKOPI
       Sebelum tindakan operasi, dilakukan pembiusan umum. Dalam posisi terlentang, dokter memulai operasi dengan terlebih dahulu membuat ruang rongga perut lebih besar dengan memasukkan gas CO2 melalui jarum yang dimasukkan ke dalam rongga perut. Selanjutnya dokter akan membuat sayatan kecil berukuran 5-10 mm di daerah pusar dan dua hingga tiga buah sayatan berukuran 5 mm lainnya di daerah perut bagian bawah. Kamera teleskop biasanya dimasukkan melalui sayatan di pusar, sehingga dokter dapat melihat seluruh organ di dalam perut melalui layar monitor. elanjutnya instrumen operasi dimasukkan melalui sayatan yang dibuat di perut bagian bawah dan tindakan dilakukan sesuai dengan penyakit yang didapatkan.
Prosedur Laparoskopi
  • Dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10mm) pada dinding perut pasien
Ø  Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga perut  ke layar monitor
Ø  Dua lubang yang lain untuk instrumen bedah yang lain

Ø  Selanjutnya di gunakan gas karbondioksida (CO2) untuk mengembangkan rongga perut sehingga mudah melakukan tindakan
Ø  Teknik anestesi (pembiusan) yang digunakan umumnya anestesi umum


Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk prosedur ini?
       Waktu operasi untuk tindakan laparoskopi sangat tergantung penyakit yang didapatkan.. Untuk kasus-kasus kista ovarium, pembebasan perlengketan, operasi dapat berlangsung 30 menit hingga 1 jam. Pada tindakan pengangkatan rahim, endometriosis berat, operasi dapat memakan waktu hingga 4 jam.
keuntungan yang didapatkan dengan teknik ini :
v  Diagnosis yang lebih baik
v  Kerusakan jaringan lebih ringan
v  Nyeri pasca operasi lebih ringan
v  Lama perawatan lebih singkat
v  Kejadian infeksi luka operasi lebih sedikit
v  Sisi kosmetik lebih baik
 
Apa risiko yang dapat timbul?
Teknik laparoskopi dapat menimbulkan komplikasi yang sama dengan operasi konvensional, misalnya perdarahan, cedera pada organ dalam perut, komplikasi akibat proses pembiusan, infeksi (lebih kecil dibandingkan konvensional), dan pada beberapa pasien harus dilanjutkan dengan operasi konvensional.

Berapa lama perawatan pasca tindakan?
       Pada umumnya perawatan pasca operasi laparoskopi lebih singkat dibandingkan dengan operasi konvensional. Lama perawatan berkisar antara 1 hingga 3 hari. Pada sterilisasi atau laparoskopi diagnostik dan tindakan ringan lainnya pasien dapat pulang pada hari yang sama.


Selasa, 09 April 2013

PEMBERIAN OBAT

PEMBERIAN

 OBAT 

Prinsip  Pemberian obat: 6 T :

 

1.Tepat Obat

2.Tepat Dosis

3.Tepat Cara/ rute

4.Tepat Waktu

5.Tepat Pasien/klien

6.Tepat Dokumentasi

 

CARA PEMBERIAN
1. Rute Oral : Per Oral, sublingual, bukal
2.Parenteral : SC, IV, IM, ID, Sublingual
3. Topikal : Kulit dan membran mukosa
4. Inhalasi : Nasal, oral
5. Cara lain : Epidural, intratekal, Intraperitoneal Intrapleura, intra arteri



Daya kerja obat :
1. LOKAL :  
a. Kulit  : absorbsi lambat karena relative tidak dapat ditembus zat kimia. Bila tergores, obat > mudah diabsorbsi
b.Membrane mukosa:
 absorbsi cepat akibat vaskularisasi yang tinggi pada mukosa. Adanya mukosa yang odem, absorbsi > lambat.
c. Inhalasi

2. SISTEMIK :
        Oral 
        Parenteral (Injeksi Intra vena)

3. Lokal maupun sistemik
    a. obat bukal efek lokal ditelan menjadi sistemik
    b. lotion, pasta, salep, patches (koyo)    melalui kulit
    c. tetes hidung yang tertelan
    d. supositoria rektal
 

PEMBERIAN OBAT MELALUI KULIT
Kulit:
        Merupakan pelindung jaringan dibawahnya & sbg organ perasa.
        Tdr 2 lapis : epidermis dan dermis
        Epidermis tdr lap epitel yg bertanduk, tdk ada pembuluh darah, tebal tidak sama, terhadap kelenjar (sebum, keringat, ceruminosa)
        Obat diserap melalui kelenjar sebum

Obat kulit digunakan  untuk:
a. mengurangi gatal 
b. melembutkan kulit
c. Vasekontriksi/ vasedilatasi
d. Meningkatkan/ menurunkan sekresi kulit 
e. Antibiotik/ Antiseptik

Cara pemberian : 
a. Digosokkan
b. Ditepukkan
c. Disemprotkan
d. Dioleskan


Macam/ bentuk obat : 
a. Gel / jelly : obat semi padat yang jernih dan tembus cahaya, mencair jika dioleskan
b. Cream    : obat semi padat
c. Salep      : obat semi padat untuk kulit/selaput lendir
d. Pasta      : seperti ointment tapi lebih tebal dan lengket.
e. Linimen   : (obat gosok) : mengandung minyak, alcohol atau pelembut sabun.
 f. Lotion      : Obat dalam cairan suspensi, unt kulit, cairan emoli jernih


Prinsip Kerja:

*Tehnik steril, terutama luka terbuka
*Pakai sarung tangan dan aplikator (spatel)
*Bersihkan lebih dulu & ambil obat dengan spatel
*Bila obat gosok, gunakan tekanan halus
*Oleskan obat tipis-tipis, kecuali ada program khusus
*Bentuk cair, berikan dengan aplikator
*Bila kompres, gunakan kapas/kasa steril
*Bila perlu ditutup, gunakan kasa steril

CARA PEMBERIAN OBAT SECARA KHUSUS
1. Melalui Epidural (anaesthesia epidural):
        Ruang antara periosteal luar (duramater yang melekat cranium ) & lapisan meningeal dalam duramater di regia medulla spinalis
        Obat disuntikkan pada rongga epidural, diluar korda spinalis
        Merupakan  anaesthesia regional (tubuh bagian bawah)
        Mengurangi kontraksi / nyeri pada vagina
        Untuk ibu yang akan partus, operasi / SC 
        Efek timbul setelah 10 menit

CARA PEMBERIAN OBAT SECARA KHUSUS
1. Melalui Epidural (anaesthesia epidural):
        Ruang antara periosteal luar (duramater yang melekat cranium ) & lapisan meningeal dalam duramater di regia medulla spinalis
        Obat disuntikkan pada rongga epidural, diluar korda spinalis
        Merupakan  anaesthesia regional (tubuh bagian bawah)
        Mengurangi kontraksi / nyeri pada vagina
        Untuk ibu yang akan partus, operasi / SC
        Efek timbul setelah 10 menit
        Kontra indikasi :
        Hypovolume, hypotensi
        Infeksi local, sepsis
        Kelainan neurologik

3. Intraperitoneal :
        diberikan dalam rongga peritoneum
        obat diabsorbsi masuk sirkulasi
        dapat utuk kemoterapi, antibiotic , dialysis
4. Intrapleura :
        melalui dinding dada, masuk rongga pleura
        dapat untuk kemoterapi, analgesic
        INJEKSI INTRA VENA
        INJEKSI SUB CUTAN
        INJEKSI INTRA CUTAN
        INJEKSI INTRA MUSCULER

PEMBERIAN OBAT SECARA INTRA VENA
TUJUAN
TINDAKAN PENGOBATAN
          Obat langsung masuk pembuluh darah
          Memberikan obat dalam jumlah yang banyak
          Memberikan obat khusus lewat intra vena
          Gangguan pemberian obat melalui oral

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
KEUNGGULAN
          Reaksi lebih cepat
          Baik untuk keadaan darurat
          Baik untuk obat yang jumlahnya banyak
KELEMAHAN
          Bila salah akibatnya fatal
          Bila klien alergi reaksinya cepat
          Tidak semua obat dapat diberikan secara IV

LOKASI TEMPAT PENYUNTIKAN
(Pada vena yang besar dan kelihatan)
Tangan bagian depan 
          Vena dorsal metacarpal
          Vena cephalika
          Vena basilika
Tangan bagian belakang
          Vena radial, medial antebrachial
          Vena median cubiti, vana cephalika




Kaki
Vena dorsal plexus, vena dorsal arcus, vena saphena magna





Gambar vena yang biasa dilakukan untuk injeksi intra vena







Komplikasi


INFEKSI
KEGAGALAN MEKANIS
INFILTRASI
EMBOLI UDARA
SUPERFICIAL THROMBOFLEBITIS
KERUSAKAN SYARAF
PERSIAPAN ALAT 
Baki dan meja yang berisi : 
Spuit dan jarum steril ukuran sesuai kebutuhan 
Obat yang diperlukan 
Kapas steril dan alkohol 70% dalam tempatnya 
Aquaabidest 
Gergaji ampul 
Torniquet 
Sarung tangan 
Bak spuit steril yang tertutup 
Bengkok 
Perlak dan alasnya 
Buku daftar obat 


Dua buah kom berisi larutan desinfektan 


INJEKSI  INTRA CUTAN

Tujuan  


Melakukan uji coba obat tertentu  (misalnya skin test, pinisilin test/PP Test)
        Membantu melakukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (Tuberculin test atau mantouk test)
        Imunisasi BCG

LOKASI
Lengan bawah bagian dalam  
alat

Bak Injeksi Steril
Spuit 1 cc  (Spuit tuberkulin )
Kapas 
Ether/ air steril
Obat yang diperlukan



PROSEDUR
*Bawa obat dalam bak injeksi, kapas steril dan alkohol 70% serta sarung tangan kedekat pasien.
*Panggil nama pasien dan cocokan dengan buku obat
*Beri tahu dan  jelaskan pada klien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
*Megatur posisi klien
*Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
*Permukaan kulit diantiseptik lalu ditegangkan
*Tusukan jarum dengan cara lubang jarum menghadap ke atas dan membuat sudut antara 15 sampai dengan 20 derajat dengan permukaan kulit.
*Obat  dimasukan sampai permukaan kulit pada tempat  yang disuntik menggembung.
*Setelah obat masuk semua, jarum dicabut dengan cepat (ingat : bekas tusukan jarum dilarang ditekan maupun di hapus dengan kapas alkohol
*Untuk tes obat, lingkari daerah penyuntikan dengan bolpoint  berdiameter 1-1,5 cm.
*Setelah jangka waktu yang ditentukan , catat dan lihat reaksi yang terjadi pada daerah tusukan.
*Hasilnya segera dilaporkan kepada penanggung jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan untuk menentukan tindakan selanjutnya.






INJEKSI SUB CUTAN
LOKASI
          Lengan Atas
          Perut Bagian Bawah
          Paha
          Punggung Bagian atas
Cara PENYUNTIKAN
          No 1 s/d 5 sama dengan Inta cutan
          Tentukan daerah yang akan di suntik dan lakukan antiseptik.
          Cengkeram area sekitar titik suntikan
          Jarum ditusukan cepat lubangnya menghadap ke atas dan membentuk sudut 45 derajat dengan permukaan kulit.
          Kalau jarum sudah disuntikan, lepaskan cengkeraman atas jaringan
          Penghisap spuit ditarik sedikit, bila ada darah  obat jangan dimasukan
          Setelah obat masuk semua, jarum dicabut dengan cepat. Bekas tusukan jarum ditekan dengan kapas alkohol.
          Lepas sarung tangan
          Catat pemberian obat
          Pakaian dirapikan dan alat dibereskan